Jakarta, Aktualbisnis.com
Pada tanggal 28 Juli – 30 Juli 2023 di Kawasan Blok M, Jakarta Selatan, digelar sebuah festival musik & fashion, yang mengusung tema ‘Lintas Melawai’.
Acara ini dimeriahkan oleh Alumni Swara Maharddhika, Denny Malik Entertainment, Libels, Three Ladies, Iwan Keplek (DJ), Vina Panduwinata, Cockpit Band, Sandro Tobing, Mus Mujiono, Trie Utami, Otti Jamalus House Music, Groovebox Story Ft.Melly Manuhutu, Story Audiensi Band & Ruth Sahanaya.
Serta penampilan Fashion Designer Ternama Indonesia; Corrie Kastubi, Widhi Budimulia, Ai Syarif 1965, Suzan Zhuang, Yon Yulizar, Nita Seno Adji, Dimas Mahendra & Shannelom Yuma, Ramar, Keke Marpaung, Ichwan Thoha, Anastasia Inne Adhe, Erdan, Rudy Chandra, Rasyid Salim, Abee By Ariy Arka, Ida Giriz, Coenrad By Kunce, Priya By Dana, Kain Pinawetengan, Yongky Batik Tradisional, yang diperagakan oleh Look Academy.
Event ini di inisiasi oleh Helmy Yahya dan Denny Malik, dimana Event Lintas Melawai berbeda dengan Event musik dan fashion biasa. Acara ini bertujuan memberikan pengalaman unik dan menyenangkan bagi masyarakat, dengan mengingat kembali masa era 80-90an melalui pergelaran hiburan, bazar dan performance musik artis tempo dulu.
Acara ini didasarkan pada keinginan untuk membuat sebuah acara yang bernuansa RETRO dengan atmosfir nostalgia yang dirancang untuk menghadirkan suasana yang mengingatkan masa lalu.
Selain acara musik, dan fashion ada juga Bazar Multiproduk; De Boboko, Warung Noya, Sabua Kawanua, Ice honey x Bruh Nice, Moji Palace, Moesje, Seafood Murmer, Bambu Hijau, Gavji Ramen, Tahu Bakso, Trinil x Suka2 Machi, C+C Coffee, Lumpieu, Lekker, Busan Dapur Lisa, Mad Bagel, Above, Fried n Froze, Bakmi Ayam Mangga Besar Johan, Selera Kitchen, lesa, Alevac, Basic, Sixerhood, Ivlolitas, GIA, Batik by Panca, Bigboylooksgood, Enak, Pegadaian,Rakita, Kasa Koffie, Viva, Roti Bakar Eddy, dan kegiatan parade yang akan diramaikan juga oleh; komunitas otomotif mobil go90s, klasik retro, motor klasik seperti campursari vespa, stroke, sepeda OSBMX, Sepatu Roda Skate Lovers, dan juga diramaikan oleh komunitas All Line Dance Maupun komunitas Photography Saljudilangit. Serta tidak ketinggalan beberapa komunitas dari sekolah di sekitar lokasi Sultan Hasanudin Dalam, Blok M Mall.
“Dengan membawa kenangan 80-90an yang dikemas sedemikian rupa dengan kegiatan-kegiatan yang mengundang memori indah di masa lalu. gcara Lintas Melawai merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi seni, budaya, & kegiatan komunitas di wilayah sekitar Blok M ,” kata Helmy.
Helmy mengatakan, dimana tahun 80-an di sekitar jalan Melawai Raya, Blok M, sempat jadi arena gaul, tempat ngeceng dan mejengnya anak muda saat itu. Akhirnya daerah itu dikenal dengan nama Lintas Melawai.
Demikian fenomenalnya,menginspirasi Helmy Yahya membuat skenario film yang berjudul Blok M (Bakal Lokasi Mejeng) yang beberapa scene pengambilan gambarnya di area jalan Melawai Raya, dengan sutradara Edward Pesta Sirait.
Film Blok M meraih nominasi untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik yang ndiwakili oleh Paramitha Rusady di Festival Film Indonesia pada tahun 1990. Di film itu Paramita berperan sebagai pereks (perempuan eksperimen) dikarenakan kondisi ekonomi keluarganya yg sulit.
Sementara itu Guruh Sukarno Putra melihat fenomena anak muda ini, menjadi sebuah lagu ‘Jalan-jalan Sore’, yang dinyanyikan oleh Denny Malik bersama Swara Maharddhika & GSP Productions yg menjadi penari latarnya. Lagu yang dirilis tahun 1989 ini, sempat hits dijamannya dan membuat nama Denny Malik semakin dikenal.
Pada kesempatan yang sama, Fashion Designer Ai Syarif yang hadir dalam sesi konferensi pers mengatakan, Acara Lintas Melawai merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi seni, budaya, & kegiatan komunitas di wilayah sekitar Blok M.
“Dimana tahun 80-an di sekitar jalan Melawai Raya, Blok M, sempat jadi arena gaul, tempat ngeceng dan mejengnya anak muda saat itu. Akhirnya daerah itu dikenal dengan nama Lintas Melawai,” jelasnya.
Mengenai fashion yang akan ditampilkan, Ai Syarif menjelaskan bahwa dirinya akan menampilkan fashion bertajuk urban retro.
Sementara desainer Ikhwan menampilkan gaya 80 an. “Jaman dahulu modifikasi, tidak menggunakan Wastra tapi menggunakan era 80-an. Ada motif abstrak dan grafiti 80-an,” jelasnya.
Dimas Mahendra juga akan menampilkan Wastra Nusantara yang dikolaborasikan dengan musik. Desainer Radon Marpaung menampilkan fashion bertema exploitasi.
Sedangkan Yongky dari batik Wastra akan menampilkan kain yang ada di Nusantara. “Fashion karya terbaik millenial gen z dipadukan dengan baik,” katanya.
Sementara desainer Yon akan menampilkan fashion bertema gotik. “Berwarna hitam ada sentuhan berwarna merah. Aksesoris semuanya dari daur ulang. Luk dari bahan campur ada liner, sutera. Bermain dengan tenun Bali dan juga gaun-gaun,” ujarnya. (Frans)