Jakarta, Aktualbisnis.com
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) periode 2022-2023 Didid Noordiatmoko mengatakan, sejak diluncurkan pada Jumat (13/10/2023) transaksi bursa berjangka Crude Palm Oil (CPO) masih sangat sepi.
“Ibarat bayi yang baru lahir. CPO ini masih dalam inkubasi. Artinya, sudah lahir akan tetapi perlu perhatian yang sangat luar biasa,” jelas Didid di Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Perhatian yang dimaksud melakukan perbaikan-perbaikan terkait dengan peraturan tata tertib (PTT) bursa, supaya bursa ini lebih berjalan dengan lebih baik lagi. Bahkan, ia mengklaim bahwa Bappebti melakukan pengawasan insentif terhadap bursa CPO secara langsung.
“Untuk mencapai target tersebut, bursa CPO harus terus diperbaiki sehingga para peserta maupun calon peserta bursa bisa memahami mekanismenya. Selain itu, para pelaku usaha akan didorong untuk bertransaksi di bursa CPO dengan menawarkan berbagai insentif,” jelas Didid.
Dalam kesempatan tersebut, Didid juga mengatakan, secara umum Bappebti menargetkan harga bursa CPO bisa mulai kredibel atau terwujudnya price reference di semester I 2024.
“Di mana, harga tersebut akan menjadi harga acuan yang adil, dan real time baik secra hulu dan hilir. Tak hanya untuk produsen CPO yang besar tapi juga untuk yang berskala kecil,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Didid megajak bagi petani CPO yang berskala kecil untuk ikut masuk dalam bursa CPO ini. Hal ini agar bisa memanfaatkan harga yang lebih transparan dan menguntungkan. (Frans)