SAMBAS, Aktualbisnis.com
Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) melakukan rapat monitoring dan evaluasi usai berakhirnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Pada Kawasan Perbatasan Negara Di Aruk di Kantor Bupati Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis 18/1/2024) lalu.
Dalam rapat tersebut, Deputi Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan, BNPP, Irjen Polisi Makhruzi Rahman menerima aspirasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sambas.
Salah satunya adalah pengembangan Pos Lintas Batas (PLB) Temajuk menjadi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu yang baru. Hal untuk mendukung pengembangan potensi ekonomi dan potensi pariwisata yang mulai bergeliat.
Ia menyampaikan, segera menyiapkan langkah agar pembangunan PLBN Temajuk bisa dimulai pada Tahun 2025.
“Untuk pembangunan PLBN, sepulang dari sini kita akan segera membentuk Kelompok Kerja (Pokja), merancang konsep Inpres sebagai format yuridisnya. Semoga Tahun 2025, Insyaallah bisa direalisasikan pembangunannya,” jelas Makhruzi didampingi Kelompok Ahli BNPP, Hamidin dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas, Fery Madagaskar.
Makhruzi mengutarakan, dengan dukungan pembangunan PLBN Temajuk, peningkatan ruas jalan paralel di Desa Temajuk yang menghubungkan Malaysia, dan pembangunan pelabuhan daratan (dryport) ekspor-impor Aruk, akan membawa pengaruh positif pada pengembangan ekonomi dan pariwisata sehingga membawa mendongkrak pendapatan masyarakat perbatasan.
“Potensi Kabupaten Sambas, sudah sangat banyak mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata bisa dimanfaatkan sehingga membawa pengaruh pada peningkatan kesejahteraan warga,” tambahnya.
Berdasarkan data Bappeda Kabupaten Sambas, total perdagangan lintas batas terus bergerak naik setiap tahun. Pada tahun 2022 perdagangan lintas batas membukukan nilai transaksi Rp16.824.322.200 dan terus bergerak naik pada tahun 2023 mencapai Rp21.290.914.999.
Sedangkan, potensi perikanan Kabupaten Sambas pada komoditas perikanan laut tercatat mampu produksi 21.436,26 ton, perairan umum 400,40 ton dengan jumlah nelayan 11.000 orang.
Tiga potensi pertanian terbesar Kabupaten Sambas terbesar adalah Padi dengan luas lahan 97,038,62 hektare (ha) denga produksi 176.541 ton dan produktivitas 2,79 ton/ha.
Komoditas kelapa sawit tercatat dengan luas 129.539 ha dengan produksi 376.618 ton. Nilai tambah dari komoditas sawit adalah tercatat sebanyak 21 perusahan sawit dan 6 pabrik kelapa sawit. Sedangkan sawit rakyat tercatat 34.002 ton.
Selanjutnya, komoditas buah naga yang luasnya 524,1 ha mampu produksi 13.791 ton dengan produktivitas 30,36 ton per hektare.
“Untuk potensi pariwisata pada libur lebaran Idulfitri 2023 tercatat 27.598 kunjungan dan libur Natal dan Tahun Baru 2023 mencapai 11.527 kunjungan. Banyak wisatawan datang dari Malaysia terutama dari Kuching,” jelas Kepala Bappeda Kabupaten Sambas,Yudi. (Frans)