Jakarta, Aktualbisnis.com
Untuk mencari Sineas muda Creative Industry Hub Center Ikatan Alumni Universitas Indonesia (CIHUI) mengadakan kompetisi film pendek bertajuk ILUNI UI Movie Award Competition (IMAC) 2025.
IMAC 2025 merupakan festival film pendek kedua yang diselenggarakan oleh CIHUI selama tiga hari di Jakarta 14–16 Februari 2025. Mengangkat tema “Green Diffraction”, IMAC Film Fest 2025 mengajak masyarakat menyebarkan pesan penghijauan serta melakukan aksi nyata dalam pembangunan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia lebih baik. Festival film pendek ini terbagi tiga kategori, yakni untuk peserta pelajar, umum, dan dokumenter
Selama pendaftaran karya dibuka, IMAC 2025 menerima 246 film fiksi dan dokumenter pendek. IMAC 2025 juga memutar kurang lebih 50 film pendek karya pelajar, mahasiswa, dan umum.
FIlm pendek karya Awardee Film Camp turut diperkenalkan ke hadapan publik untuk pertama kalinya. Selain itu, ada talkshow hingga masterclass berkolaborasi dengan berbagai film makers dan pendukung.
Ajang ini dibuat untuk mencari bibit sineas muda, atau para pembuat film di masa depan. Ia juga menuturkan bahwa, ajang ini untuk mencari film-film yang memiliki pesan dan dampak ke masyarakat.
“IMAC 2025 ini adalah kompetisi film pendek dan film dokumenter kategori khusus pelajar, mahasiswa dan umum dari berbagai daerah di Indonesia yang dikhususkan untuk kita mencari bakat-bakat baru,” kata Sri Bandoro, selaku Festival Director IMAC 2025, di Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (15/2/2025).
Adapun Dewan Juri IMAC 2025, diisi oleh jajaran seniman film berprestasi dari kancah nasional hingga internasional, mulai dari Eric Sasono, Putri Ayudya, Wregas Bhanuteja, Erina Adeline, Nurita Anandia, Khozy Rizal, Daniel Rudi, Olin Monteiro, dan Winner Wijaya. “Acara yang berlangsung selama tujuh hari ini juga berhasil menghasilkan karya film pendek dari insan muda dalam rangka mendukung industri perfilman Indonesia,” kata Bandoro.
IMAC 2025 juga menghadirkan para mentor prestige di bidang perfilman seperti Andhy Pulung (nominator Festival Film Indonesia kategori penyunting gambar terbaik sejak 2006), Dian Tamara (sutradara MV Nina – .Feast), Annisa Adjam (produser film “Sawo Matang”, tayang di 48th Toronto International Film Festival), Herlangga Janotama (sinematografer “Alif Pengen Punya Pacar, Yuli Pengen Dibonceng Ngabers”), Deliesza Tamara (penulis sinopsis film “My Annoying Brother”), dan Risanggalih Aditya (penata suara film “Vania on Lima Street”).
IMAC 2025 dimulai sejak rangkaian roadshow ke Depok yang berkolaborasi dengan UI Film Festival (UIFF), roadshow Jakarta bersama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Denpasar berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Produksi Film dan Televisi (HMP PFTV), serta roadshow Yogyakarta berkolaborasi dengan UNISA Yogyakarta.
Program intensif ini dilaksanakan pada tanggal 13-19 Januari 2025 bertempat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), diikuti oleh 5 sekolah terpilih, yaitu SMAN 8 Jakarta, SMAN 59 Jakarta, UPH College, SMAN 2 Semarang, dan SMAN 1 Gadingrejo (Lampung).
“IMAC 2025 memiliki tujuan besar yaitu untuk memberikan pengalaman baru terkait dengan diskusi dan kritik film, serta menjadi ajang di mana kita bisa saling menghargai perspektif dan mempertemukan para kreator. Tak hanya itu, kami juga ingin memberikan dampak keberlanjutan dengan menyumbang 250 pohon kolaborasi antara CIHUI, Collaborative Action Center (CAC) ILUNI UI, dan dukungan pemkot Jakarta Selatan,” jelas Bandoro. Festival ini juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk menggaungkan semangat berkarya bagi anak-anak muda. (Frans)