Jakarta, Aktualbisnis.com
Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) telah menyusun sebuah buku yang berisi rekomendasi bagi pemerintah dalam mengimplementasikan program Asta Cita.
“Hal ini dilakukan agar manfaat dari Asta Cita dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat, karena implementasi Asta Cita adalah sesuatu yang baik dan bagus, namun yang paling penting adalah bagaimana implementasi itu benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujar Didit saat membuka Diskusi Terfokus Policy Center ILUNI UI Percepatan Implementasi Asta Cita Agar Dirasakan oleh Masyarakat (Hukum, Hubungan Luar Negeri, Keamanan Negara, dan Kebudayaan), di Jakarta Selasa (11/3/2025).
Diskusi digelar secara daring dengan narasumber Prof. Hikmahanto Juwana, Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani dan Guru Besar FHUI. Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Guru Besar Ilmu Susastra FIB UI Prof. Dr. Bambang Wibawarta dan Ketua STIK Lemdiklat Polri Irjen. Pol. Prof. Dr. H. Dadang Hartanto.
Dijelaskan Didit setelah lima bulan sejak pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, kondisi pemerintahan terus berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, ILUNI UI berinisiatif mengadakan serangkaian diskusi untuk memberikan masukan bagi pemerintah terkait pelaksanaan program strategis tersebut.
Dalam diskusi terbaru, ILUNI UI membahas aspek hukum, hubungan luar negeri, keamanan negara, dan kebudayaan. Selain itu, ILUNI UI juga telah menyelenggarakan diskusi lain sebelumnya dan berencana menggelar beberapa sesi tambahan yang akan membahas teknologi, kesehatan, serta aspek-aspek lain yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Kami ingin menyusun buku ini sebagai bentuk rekomendasi dan masukan dari ILUNI UI serta para narasumber, agar Indonesia dapat mencapai cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Didit.
Buku rekomendasi ini kata Didin, diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan berdampak luas bagi masyarakat. ILUNI UI berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi pemikiran bagi pembangunan nasional.
Didit juga menjelaskan, Asta Cita tidak hanya menyoroti pembangunan ekonomi tapi juga mencakup reformasi hukum, pemberantasan dan pencegahan korupsi, hubungan diplomasi, serta peran budaya dalam mendorong kemajuan bangsa. (Frans)